MUSEUM PUSAT KEBUDAYAAN WOLIO


Pusat Kebudayaan Wolio juga sering disebut Museum Baadia, bangunan ini dahulu adalah Kamali atau tempat tinggal Sultan Buton ke-38 (1939-1960) Sultan terakhir yaitu Laode Muhammad Falihi. Letaknya di luar Benteng Wolio, di sebelah selatan, keluar melalui gerbang selatan, masuk di dalam kawasan Benteng Baadia, sekitar 1km. Denah bangunan berbentuk L, berada di halaman cukup luas. Di dalamnya tersimpan benda-benda peninggalan sejarah Kesultanan Buton seperti Kampua yang merupakan mata uang Kesultanan Buton, naskah kuno, meriam (badili), topi perang. Pakaian adat, tombak serta foto-foto yang bernilai sejarah.

Arsitekturnya campuran modern dan tradisional, dengan konstruksi kayu dan bata,  bangunanya berupa rumah panggung terdiri dari dua lantai, di atas ada semacam hall cukup luas, sekarang untuk menyimpan dan memamerkan barang-barang peninggalan Sultan terakhir.

Bagian depan ada tangga dari batu, sebelum masuk ke ruang dalam terdapat teras. Konstruksi atas, menggunakan kayu dengan pasak dan bagian-bagianya tidak ditutup, sehingga balok menuju keluar, ujungnya berderet, khas konstruksi tradisional tempat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel