FESTIVAL PULAU MAKASSAR


    Festival Pulau Makassar adalah sebuah upacara adat masyarakat Kota Baubau, dimana dalam prosesi adatnya melibatkan tokoh adat, seluruh lapisan masyarakat kota, masyarakat yang bermukim di Pulau Makassar, maupun masyarakat luar kota Baubau dengan bertempat di laut antara Pulau Makassar dan Bukit Wantiro.

    Festival Pulau Makassar ini Merupakan agenda nasional dari Sail of Indonesia yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di ikuti dari berbagai negara Pelaksanaan festival ini di awali dengan prosesi tuturangiana andala yaitu melepas sesajen di empat titik keramat yang di iring dengan parade kapal hias dan perahu nelayan, lomba perahu naga, jetsky, lomba renang antar pulau, pawai yang dilakukan oleh kapal fiber dilaut, acara makan ikan bakar di Pulau Makassar, dan tidak ketinggalan pagelaran tari-tarian daerah Buton.

    Ritual Tuturangiana Andala dalam bahasa masyarakat setempat artinya permohonan masyarakat nelayan untuk menangkap ikan kepada penguasa alam laut. Dalam tradisi ini, masyarakat Pulau Makassar yang mayoritas sebagai nelayan melarung sesajen berisi beragam makanan disertai kepala kambing di tengah laut yang diarak ratusan perahu nelayan. Sesajen itu dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan kepada penguasa alam laut yang telah memberikan rejeki dan menjauhkan nelayan dari marabahaya bencana gelombang laut selama setahun dalam kegiatan melaut. Pada saat yang sama, para nelayan juga memohon kepada penguasa alam laut agar dalam melaut pada tahun berikutnya, diberikan rejeki yang berkelimpahan dan keselamatan dalam melaut atau mencari ikan sebagai penopang kehidupan keluarga mereka.


    Tradisi ritual Tuturangiana Andala ini merupakan warisan dari leluhur masyarakat Pulau Makassar yang hingga saat ini tetap lestari.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel